Jakarta (daengnews) – Koordinator PPKM di Pulau Jawa-Bali Luhut Binsar Pandjaitan menyampaikan kabar buruk tentang Covid-19.
Luhut mengatakan masyarakat harus mewaspadai perkembangan varian Delta Covid-19. Pasalnya, subvarian Delta Covid-19 bernama AY.4.2 saat ini sudah masuk ke Malaysia.
“Tadi disinggung dari Inggris sudah masuk ke Malaysia itu varian Delta AY.4.2 dan menurut saya ini harus kita waspadai,” ujarnya, Senin (8/11/2021).
Lebih lanjut, Luhut menyatakan varian AY.4.2 ini bisa 15 persen lebih ganas dari varian Delta yang ada saat ini.Luhut mengaku pihaknya melihat perubahan perilaku Covid-19 ini ada indikasi varian Delta Plus yang ada di Malaysia dan berasal dari Inggris.
Maka dari itu, saat ini pemerintah akan terus belajar dari negara lain yang juga mengalami ledakan gelombang tiga serta penularan Delta AY.4.2. Di sisi lain, Luhut juga mengaku akan mengkaji dan mengevaluasi kebijakan untuk kembali menahan laju mobilitas masyarakat melalui penerapan tes PCR.
Luhut meminta agar masyarakat tidak menganggap kebijakan dari pemerintah ini tidak konsisten karena terus mengalami perubahan. Pasalnya, menurut Luhut, kebijakan tersebut selalu berdasarkan pada perhitungan pergerakan manusia dan kenaikan kasus.
Luhut menyatakan bahwa dalam melakukan penanganan Covid-19, pemerintah menggunakan metode ilmu pengetahuan dan seni (science and art). Sehingga dalam mengambil kebijakan pihaknya harus melihat dengan cermat dan bukan berarti pemerintah tidak konsisten.
Seperti misalnya dalam SE 20/2021 yang terbit pada 2 November 2021, WNA maupun WNI yang masuk ke Indonesia wajib melakukan tes PCR ulang. Serta melakukan karantina selama 5×24 jam bagi penerima vaksin dosis 1 dan 3×24 jam bagi penerima vaksin dosis lengkap.
Padahal dalam aturan sebelumnya, pelaku perjalanan internasional wajib melakukan karantina 8×24 jam dan 5×24 jam. Kini, Luhut menyebut tidak tertutup kemungkinan bahwa pemerintah akan menerapkan aturan karantina selama 7×24 jam.(net)