
Swara Pendidikan – Pada artikel sebelumnya, telah dibahas mengenai sifat mustahil bagi Allah. Nah, pada artikel kali ini Seruni juga ingin membahas mengenai sifat wajib bagi Allah yang berjumlah 20. Untuk lebih jelasnya, yuk simak ulasannya berikut ini:

Sudah menjadi kewajiban bagi setiap muslim untuk mendalami ilmu tauhid yang akan membuat kecintaan kepada Allah SWT semakin bertambah. Di mana ilmu tersebut nantinya juga bisa diterapkan kepada anak-anak. Salah satu yang harus kita ketahui adalah mengenai sifat wajib bagi Allah SWT. Menurut para ulama, Allah banyak memiliki sifat-sifat waib, itu karena Allah Maha Sempurna. Namun, berdasarkan dalil-dalil, sifat yang wajib diketahui berjumlah 20. Berikut Seruni telah merangkum sifat wajib bagi Allah, dalam bahasa Arabnya dan artinya.
Daftar Isi [tampilkan]
1. Wujud (ﻭﺟﻮﺩ) Artinya Ada
Sifat wajib bagi Allah yang pertama adalah wujud, yang berarti ada. Allah merupakan dzat yang sudah pasti ada dan Dia berdiri sendiri, dan tidak diciptakan oleh siapa pun. Sebagaimana yang disebutkan dalam Al-Qur’an surat As Sajdah ayat 4 yang artinya,
“Allah-lah yang menciptakan langit dan bumi dan apa yang ada di antanya keduanya dalam enam masa, kemudian Dia bersemanyam di atas ‘Arsy. Tidak ada bagi kamu selain daripada-Nya seorang penolong pun dan tidak (pula) seorang pemberi syafa’at. Maka apakah kamu tidak memperhatikan?”
2. Qidam (ﻗﺪﻡ) Artinya Terdahulu
Sifat wajib bagi Allah selanjutnya adalah qidam. Qidam berarti terdahulu atau awal. Allah SWT telah ada terlebih dahulu jauh sebelum apa pun yang diciptakan oleh-Nya. Sifat wajib bagi Allah ini tertulis dalam Al-Qur’an surat Al-Hadid ayat tiga yang berbunyi sebagai berikut,
هُوَ ٱلْأَوَّلُ وَٱلْءَاخِرُ وَٱلظَّٰهِرُ وَٱلْبَاطِنُ ۖ وَهُوَ بِكُلِّ شَىْءٍ عَلِيمٌ
Artinya: “Dia-lah Yang Awal dan Yang Akhir Yang Zhahir dan Yang Bathin; dan Dia Maha Mengetahui segala sesuatu.” (QS. Al-Hadid: 3)
3. Baqa'(ﺑﻘﺎﺀ) Artinya Kekal
Baqa’ artinya kekal. Dalam hal ini berarti Allah SWT Maha Kekal. Yang dimaksud dengan kekal ini adalah Allah tidak akan bisa punah, binasa, atau mati. Adapun dalil yang menerangkan mengenai sifat wajib bagi Allah yang satu ini, sebagai berikut,
“Semua yang ada di bumi itu akan binasa. Dan tetap kekal Wajah Rabbmu yang mempunyai kebesaran dan kemuliaan.” (QS. Ar- Rahman: 26-27).
“Tiap-tiap sesuatu pasti binasa, kecuali Allah. Bagi-Nya-lah segala penentuan, dan hanya kepada-Nya-lah kamu dikembalikan.” (QS. Al-Qasas: 88).
4. Mukholafatul Lilhawaditsi (ﻣﺨﺎﻟﻔﺘﻪ ﻟﻠﺤﻮﺍﺩﺙ) Artinya Berbeda dengan Makhluk-Nya
Karena Allah SWT adalah yang menciptakan manusia, bumi, dan seisinya, maka Allah SWT sudah pasti jauh berbeda dengan makhluk-makhluk ciptaan-Nya. Tidak ada satu pun yang mampu sebanding dengan-Nya dan mampu menyerupai keagungan-Nya. Hal ini sebagaimana yang dijelaskan dalam Al-Qur’an,
“Tidak ada satu pun yang serupa dengan Dia dan Dia-lah yang Maha Mendengar dan Melihat.” (QS Asy-Syura: 11).
5. Qiyamuhu Binafsihi (ﻗﻴﺎﻣﻪ ﺑﻨﻔﺴﻪ) Artinya Berdiri Sendiri
Sifat wajib bagi Allah SWT yang berikutnya adalah Qiyamuhu Binafsihi, yang artinya berdiri sendiri. Dalam hal ini maka, Allah SWT tidak bergantung atau membutuhkan bantuan dari siapa pun. Berikut ayat di dalam Al-Qur’an yang menjelaskan tentang Allah SWT yang berdiri sendiri,
“Dan katakanlah segala puji bagi Allah Yang tidak mempunyai anak dan tidak mempunyai sekutu dalam kerajaan-Nya dan Dia bukan pula hina yang memerlukan penolong dan agungkanlah Dia dengan pengagungan yang sebesar-besarnya.” (QS. Al-Isra: 111).
6. Wahdaniyah (ﻭﺣﺪﺍﻧﻴﺔ) Artinya Esa atau Satu
Sifat wajib bagi Allah yang harus kita ketahui berikutnya adalah Wahdaniyah yang artinya esa atau satu. Seperti yang kita tahu, Allah hanya ada satu di dunia ini, maka dari itu Dia memiliki sifat ini. Allah SWT bersifat tunggal, karena memang tidak memiliki sekutu. Sifat wajib bagi Allah ini tertulis dalam Al-Qur’an surat Al-Ikhlas ayat 1 yang berbunyi,
قُلْ هُوَ ٱللَّهُ أَحَدٌ
Artinya: “Katakanlah: ‘Dia-lah Allah, Yang Maha Esa’.” (QS. Al-Ikhlas: 1)
7. Qudrat (ﻗﺪﺭﺓ) Artinya Kuasa
Sebagai pencipta langi dan bumi serta seluruh isinya, Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu dan tidak ada satu makhluk pun yang dapat menandingi kekuasaan-Nya. Sebagaimana yang disebutkan dalam Al-Qur’an yang artinya,
“Sesungguhnya Allah berkuasa atas segala sesuatu.” (QS Al-Baqarah: 20).
8. Iradat (ﺇﺭﺍﺩﺓ) Artinya Berkehendak
Sifat wajib bagi Allah SWT selanjutnya, yakni iradat yang berarti berkehendak. Apabila Allah sudah berkehendak atas sesuatu hal, maka tidak ada yang bisa menghalangi kehendak tersebut. Sifat wajib bagi Allah yang satu ini, juga tertulis dalam Al-Qur’an surat Hud ayat 107 dan surat Yasin ayat 82 yang berbunyi,
خَٰلِدِينَ فِيهَا مَا دَامَتِ ٱلسَّمَٰوَٰتُ وَٱلْأَرْضُ إِلَّا مَا شَآءَ رَبُّكَ ۚ إِنَّ رَبَّكَ فَعَّالٌ لِّمَا يُرِيدُ
Artinya: “Mereka kekal di dalamnya selama ada langit dan bumi, kecuali jika Tuhanmu menghendaki (yang lain). Sesungguhnya Tuhanmu Maha Pelaksana terhadap apa yang Dia kehendaki.” (QS. Hud: 107).
إِنَّمَآ أَمْرُهُۥٓ إِذَآ أَرَادَ شَيْـًٔا أَن يَقُولَ لَهُۥ كُن فَيَكُونُ
Artinya: “Sesungguhnya keadaan-Nya apabila Dia menghendaki sesuatu hanyalah berkata kepadanya: ‘Jadilah!’ maka terjadilah ia.” (QS. Yasin: 82).
9. Ilmu (ﻋﻠﻢ) Artinya Mengetahui
Allah SWT Maha Mengetahui atas segala sesuatu, baik itu yang tampak maupun tidak. Sebagaimana yang telah Allah firmankan,
“Dan sesungguhnya kami telah menciptakan manusia dan mengetahui apa yang dibisikan oleh hatinya, dan Kami lebih dekat kepadanya daripada urat lehernya.” (QS. Qaf: 16).
10. Hayat (ﺣﻴﺎﺓ) Artinya Hidup
Hayat memiliki arti Maha Hidup. Adapun sifat wajib bagi Allah yang satu ini, maksudnya adalah Allah SWT merupakan makhluk yang kekal dan hidup selamanya. Sebagaimana yang telah dituliskan dalam Al-Qur’an berikut ini,
“Allah, tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) melainkan Dia Yang Hidup kekal lagi terus menerus mengurus (makhluk-Nya). Tidak mengantuk dan tidak tidur. Kepunyaan-Nya apa yang di langit dan di bumi. Tiada yang dapat memberi syafa’at di sisi Allah tanpa izin-Nya. Allah mengetahui apa-apa yang di hadapan mereka dan di belakang mereka. Dan mereka tidak mengetahui apa-apa dari ilmu Allah melainkan apa yang dikehendai-Nya. Kursi Allah meliputi langit dan bumi Allah tidak merasa berat memelihara keduanya. Dan Allah Maha Tinggi dan Maha Besar.” (QS. Al-Baqarah: 225).
“Dan bertakwalah kepada Allah yang hidup (kekal) yang tidak mati, dan bertasbihlah dengan memuji-Nya.” (QS. Al-Furqon: 58).
11. Sam’un (ﺳﻤﻊ) Artinya Mendengar
Sam’un adalah salah satu sifat wajib bagi Allah yang berarti Maha Mendengar. Allah adalah dzat Yang Maha Mendengar segala sesuatu yang ada di dunia ini. Baik suara yang terdengar dan diucapkan secara lisan, maupun ucapan yang tersimpan di dalam hati. Sifat ini sudah tertulis dalam Al-Qur’an surat Asy-Syura ayat 11 dan surat Al-Maidah ayat 76 yang berbunyi,
فَاطِرُ ٱلسَّمَٰوَٰتِ وَٱلْأَرْضِ ۚ جَعَلَ لَكُم مِّنْ أَنفُسِكُمْ أَزْوَٰجًا وَمِنَ ٱلْأَنْعَٰمِ أَزْوَٰجًا ۖ يَذْرَؤُكُمْ فِيهِ ۚ لَيْسَ كَمِثْلِهِۦ شَىْءٌ ۖ وَهُوَ ٱلسَّمِيعُ ٱلْبَصِيرُ
Artinya: “(Dia) Pencipta langgit dan bumi. Dia menjadikan bagi kamu dari jenis kamu sendiri pasangan-pasangan dan dari jenis binatang ternak pasangan-pasangan (pula), dijadikan-Nya kamu berkembang biak dengan jalan itu. Tidak ada sesuatu pun yang serupa dengan Dia, dan Dia-lah yang Maha Mendengar dan Melihat.” (QS. Asy-Syura: 11).
قُلْ أَتَعْبُدُونَ مِن دُونِ ٱللَّهِ مَا لَا يَمْلِكُ لَكُمْ ضَرًّا وَلَا نَفْعًا ۚ وَٱللَّهُ هُوَ ٱلسَّمِيعُ ٱلْعَلِيمُ
Artinya: “Katakanlah: ‘Mengapa kamu menyembah selain daripada Allah, sesuatu yang tidak dapat memberi mudharat kepadamu dan tidak (pula) memberi manfaat?’ Dan Allah-lah Yang Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.” (QS. Al-Maidah: 76).
12. Basar (ﺑﺼﺮ) Artinya Melihat
Sifat wajib bagi Allah yang patut kita ketahui selanjutnya adalah Basar, yang artinya Maha Melihat. Maksudnya, pandangan dan penglihatan Allah SWT tidak terbatas sama sekali. Seperti yang telah dijelaskan dalam Al-Qur’an berikut,
“Dan Allah Maha Melihat atas apa yang kamu kerjakan.” (QS. Al-Hujarat: 18).
“Dan perumpamaan orang-orang yang membelanjakan hartanya karena mencari keridhaan Allah dan untuk keteguhan jiwa mereka, seperti sebuah kebun yang terletak di dataran tinggi yang disiram oleh hujan lebat, maka kebun itu menghasilkan buahnya dua kali lipat. Jika hujan lebat tidak menyiraminya, maka hujan gerimis (pun memadai). Dan Allah Maha Melihat apa yang kamu perbuat.” (QS. Al-Baqarah: 265).
13. Qalam (ﻛﻼ ﻡ) Artinya Berbicara
Sifat wajib bagi Allah selanjutnya adalah Qalam yang artinya firman atau berbicara. Allah SWT dapat berbicara dan berkata secara sempurna tanpa bantuan apa pun. Sifat Qalam pada Allah SWT tertulis dalam Al-Qur’an surat Al-A’raf ayat 143 dan surat An-Nisa ayat 164 yang berbunyi sebagai berikut,
وَلَمَّا جَآءَ مُوسَىٰ لِمِيقَٰتِنَا وَكَلَّمَهُۥ رَبُّهُۥ قَالَ رَبِّ أَرِنِىٓ أَنظُرْ إِلَيْكَ ۚ
Artinya: “Dan tatkala Musa datang untuk (munajat dengan Kami) pada waktu yang telah Kami tentuakan dan Tuhan telah berfirman (langsung) kepadanya.” (QS. Al-A’raf: 143).
وَرُسُلًا قَدْ قَصَصْنَٰهُمْ عَلَيْكَ مِن قَبْلُ وَرُسُلًا لَّمْ نَقْصُصْهُمْ عَلَيْكَ ۚ وَكَلَّمَ ٱللَّهُ مُوسَىٰ تَكْلِيمًا
Artinya: “Dan (Kami telah mengutus) rasul-rasul yang sungguh telah Kami kisahkan tentang mereka kepadamu dahulu, dan rasul-rasul yang tidak Kami kisahkan tentang mereka kepadamu. Dan Allah telah berbicara kepada Musa dengan langsung.” (QS. An-Nisa: 164).
14. Qadiran (ﻗﺎﺩﺭﺍ) Artinya Keadaan-Nya yang Berkuasa
Sifat wajib bagi Allah yang berikut ini memiliki arti berkuasa. Dalam hal ini berarti segala hal atau kejadian di dunia ini merupakan kuasa-Nya. Sebagaimana yang dijelaskan di dalam Al-Qur’an, yaitu:
“Hampir kilat itu menyambat penglihatan mereka. Setiap kali sinaran itu menyinari mereka, mereka berjalan di bawah sinar itu, dan bila gelap menimpa mereka, mereka berhenti. Jikalau Allah menghendaki, niscaya Dia akan melenyapkan pendengaran dan penglihatan mereka. Sesungguhnya Allah berkuasa atas segala sesuatu.” (QS. Al-Baqarah: 20).
15. Muridan (ﻣﺮﻳﺪﺍ) Artinya Keadaan-Nya yang Berkehendak Menentukan
Apabila Allah sudah menakdirkan sesuatu, tidak ada satupun yang dapat mencegahnya.
“Mereka kekal di dalamnya selama ada langit dan bumi, kecuali jika Tuhamu menghendaki (yang lain). Sesungguhnya Tuhanmu Maha Pelaksana terhadap apa yang Dia kehendaki.” (QS. Hud: 107).
16. ‘Aliman (ﻋﺎﻟﻤﺎ) Artinya Keadaan-Nya yang Mengetahui
Allah Maha Mengetahui segala sesuatu. Tidak peduli apakah hal itu ditampakkan secara langsung pun disembunyikan. Ini merupakan sifat wajib bagi Allah yang disebutk sebagai ‘Aliman. Dengan sifat yang satu ini, tidak ada satu pun makhluk yang dapat menandingi pengetahuan Allah SWT.
“Mereka meminta fatwa kepadamu tentang kalalah. Katakanlah: “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu): jika seorang meninggal dunia, dan ia tidak mempunyai anak dan mempunyai saudara perempuan maka bagi saudaranya yang perempuan itu seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mempusakai (seluruh harta saudara perempuan), jika ia tidak mempunyai anak; tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan oleh orang yang meninggal. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bahagian seorang saudara laki-laki sebanyak bagian dua orang saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, supaya kamu tidak sesat. Dan Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.” (QS. An-Nisa: 176)
17. Hayyan ( ﺣﻴﺎ) Artinya Kedaan-Nya yang Hidup
Allah tidak pernah tidur, tidak lengah, apalagi mati. Sebab, Allah memiliki sifat Hayyan yang berarti Maha Hidup. Sifat wajib bagi Allah yang satu ini telah dijelaskan dalam Al-Qur’an surat Al-Furqan ayat 58 yang berbunyi,
وَتَوَكَّلْ عَلَى ٱلْحَىِّ ٱلَّذِى لَا يَمُوتُ وَسَبِّحْ بِحَمْدِهِۦ ۚ وَكَفَىٰ بِهِۦ بِذُنُوبِ عِبَادِهِۦ خَبِيرًا
Artinya: “Dan bertawakkallah kepada Allah yang hidup (kekal) Yang tidak mati, dan bertasbihlah dengan memuji-Nya. Dan cukuplah Dia Maha Mengetahui dosa-dosa hamba-hamba-Nya.” (QS. Al-Furqan: 58).
18. Sami’an ( ﺳﻤﻴﻌﺎ) Artinya Keadaan-Nya yang Mendengar
Sifat wajib bagi Allah berikutnya adalah Sami’an yang memiliki arti Maha Mendengar. Allah akan selalu mendengar pembicaraan, permintaan, pun doa dari hamba-Nya. Adapun dalil yang menerangkan tentang sifat wajib bagi Allah yang satu ini yakni,
“Tidak ada paksaan untuk (memasuki) agama (Islam); sesungguhnya telah jelas jalan yang benar daripada jalan yang sesat. Karena itu barangsiapa yang ingkar kepada Thaghut dan beriman kepada Allah, maka sesungguhnya dia telah berpegang kepada buhul tali yang amat kuat yang tidak akan putus. Dan Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui,” (QS. Al-Baqarah: 256).
19. Bashiran (ﺑﺼﻴﺭﺍ) Artinya Maha Melihat
Allah tak pernah lelah mengawasi hamba-hamba-Nya setiap saat. Tak ada satu pun yang luput dari pandangan-Nya. Sebab, Allah SWT memiliki sifat bashiran yang berarti Maha Melihat. Sifat wajib bagi Allah ini tertuang dalam Al-Qur’an surat Al-Hujurat ayat 18 yang berbunyi.
إِنَّ ٱللَّهَ يَعْلَمُ غَيْبَ ٱلسَّمَٰوَٰتِ وَٱلْأَرْضِ ۚ وَٱللَّهُ بَصِيرٌۢ بِمَا تَعْمَلُونَ
Artinya: “Sesungguhnya Allah mengetahui apa yang ghaib di langit dan bumi. Dan Allah Maha Melihat apa yang kamu kerjakan.” (QS. Al-Hujurat: 18).
20. Mutakkaliman (ﻣﺘﻜﻠﻤﺎ) Artinya Yang Maha Berfirman
Sifat wajib bagi Allah yang terakhir adalah Mutakkaliman, yang artinya Maha Berfirman atau berkata-kata. Firman Allah telah terwujud di dalam kitab-kitab suci. Berikut dalam Al-Qur’an yang menerangkan tentang sifat ini,
“Dan ada beberapa rasul yang telah Kami kisahkan mereka kepadamu sebelumnya, dan ada beberapa rasul (lain) yang tidak Kami kisahkan mereka kepadamu. Dan kepada Musa Allah telah berfirman secara langsung.” (QS. An-Nisa: 164).