Yang berlangsung di Bangkok sejak tanggal 2-6 Februari tahun 2023 dan diikuti 24 negara serta menampilkan 500 produk inovatif dari para peserta, Aceh Besar, Ingin Jaya, Senin (13/2/2023)
Pada kesempatan itu, Kepala SMAN 1 Ingin Jaya Nazariah S.Sos, M.Pd mengatakan, saya selaku kepala sekolah mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang telah memberikan support baik moril maupun materil serta doanya untuk anak-anak kami sehingga berhasil mendapatkan special award tingkat internasional.
“Terimakasih juga buat Kepala Dinas Pendidikan Aceh Bapak Drs. Alhudri, M.M, Bapak Kacabdin Banda Aceh dan Aceh Besar Bapak Syarwan Jhoni, S.Pd., M.Pd, yang selalu memotivasi dan mensupport semua kepala sekolah untuk lebih kreatif dan inovatif dalam memimpin sekolah untuk membawa ke arah yang lebih maju sehingga pendidikan Aceh lebih bermartabat dan terkenal di mata dunia,” ucapnya
Ia menjelaskan, Sebelumnya penelitian Boeh Giri Body Scrub sudah pernah mendapatkan mendali Perak pada even Indonesia Inventors Day IID tingkat Internasional tahun 2022 yang diadakan pada kampus Universitas Udayana Bali, Indonesia dan diikuti lebih dari 25 negara dengan 300 Projek.
“Karena 50 projek yang dianggap memenuhi syarat mendapat undangan ke Bitek Thailand dengan even Bangkok International tahun 2023 dan hasilnya tim SMA Negeri 1 Ingin Jaya kembali berhasil mengukir prestasi dengan memboyong Special Award pada event tersebut,” jelasnya
Lebih lanjut, Produk Boeh Giri Body Scrub telah dilakukan uji kelayakan di Balai Jasa Standarisasi Pelayanan Jasa Industri Provinsi Aceh Dan hasilnya aman untuk di pakai sesuai dengan Peraturan Kepala BPOM Nomor 17 Tahun 2014 tentang persyarakan cemaran mikroba dan logam berat dalam kosmetik.
“Jadi, kedepan kami berencana akan mendaftarkan produk Boeh Giri Body Scrub ke Balai BPOM agar mendapatkan ijin edar dan untuk membantu siswa dalam mengejar cita-citanya mereka,” ujarnya
Sementara itu, Tari Mulyana salah satu pelajar peraih medali dari SMAN 1 Ingin Jaya menyampaikan ucapan terima kasihnya kepada kepala sekolah dan guru pembimbing yang telah memberikan kesempatan kepada kami untuk mengikuti lomba pada ajang internasional.
“Persaingan di sana sangat ketat, karena diikuti 24 negara, apalagi kami terkendala dalam menguasai Bahasa Inggris. Tapi bukan berarti menyerah, kami tetap percaya diri. Alhamdulillah, kami mampu meraih medali,” tutur Tari.