Home / Budaya / 9 Suku Terasing, Terancam Punah

9 Suku Terasing, Terancam Punah

Nusantara – Berdasarkan sensus Badan Pusat Statistik beberapa tahun lalu, suku bangsa yang ada di Indonesia mencapai 1.340 suku bangsa.

Setiap provinsi memiliki beragam suku bangsa yang mendiaminya, malai dari suku asli hingga suku pendatang.

Beberapa suku tidak asing dan cukup dikenal, seperti suku jawa, suku minang, suku batak, suku Dayak, suku betawi, suku melayu, suku disulawesi, suku bali, suku Papua dan sebagainya.

Namun tahukan anda, selain suku-suku besar yang menjadi penduduk mayoritas di Indonesia, ada pula suku pedalaman yang belum banyak dikenal.

Umumnya hidup di wilayah terpencil yang belum banyak tersentuh oleh modernisasi. Mereka biasanya juga masih menjaga tradisi dan budaya serta hidup berdampingan dengan alam.

Berikut ini beberapa suku terasing di Indonesia yang belum banyak dikenal dilansir dari berbagai sumber:

  1. Suku Samin

Suku Samin merupakan suku pedalaman di Indonesia yang terasing dan terancam kepunahannya. Suku Samin tersebar di daerah Blora, Pati, dan sebagian wilayah Bojonegoro. Suku samin atau yang juga disebut wong sikep ini memilih tinggal di tengah hutan di kawasan pegunungan Kendeng, dan menjauhkan diri dari keramaian masyarakat.

Mereka lebih memilih hidup mandiri bersahabat dengan alam tanpa mengeksploitasi secara berlebihan dan menolak penuh aturan pemerintah. Penolakan terhadap pemerintah pada suku ini bermula dari sikap pendahulunya Samin Surosinteko yang menentang keras sikap kapitalisme dan materialisme pemerintah Belanda.

  1. Suku Kombai dan Korowai, Papua

Mungkin banyak masyarakat yang belum pernah mendengar suku ini di karena mereka baru ditemukan pada 30 tahun yang lalu. Suku ini merupakan suku etnis yang tinggal di pedalaman hutan Papua, dan membangun rumah-rumah mereka di atas pohon.

Kedua suku ini memiliki ritual budaya yang hampir sama, salah satunya adalah masih menggunakan koteka sebagai pakaian, meskipun pada awal ditemukannya telah dikenalkan dengan pakaian.

Selain sebagai suku pedalaman terasing di Indonesia, kedua suku ini juga merupakan suku kanibal. Mereka akan memakan sesamanya sebagai bentuk hukuman atau digunakan sebagai sistem peradilan yang dianut oleh mereka.

  1. Suku Kajang

Suku kajang, suku yang terletak di Kabupaten Bulukumba ini boleh disebut sebagai suku terasing sekaligus ditakuti. Beberapa kalangan dari suku Kajang memang sudah semakin terbuka dengan kehidupan perkotaan, tapi suku ini juga punya sejumlah kelompok yang hidup terasing di tengah hutan.

Suku yang identik dengan busana serba hitam ini juga dipercaya memiliki kekuatan magis yang besar. Hal tersebut yang membuatnya dikenal menakutkan bagi banyak kalangan di Sulawesi dan Indonesia.

  1. Suku Badui

Suku Badui atau suku Kanekes adalah masyarakat asli di daerah Banten. Meskipun tinggal di daerah yang cukup sentral di Indonesia, suku ini menjalani kehidupannya dengan mengasingkan diri dan tidak menerima modernisasi atau pembangunan yang berasal dari luar.

Masyarakat Badui lebih memilih hidup mandiri di sekitar pegunungan dengan bermata pencaharian yang bersumber dari alam. Meski terisolir, masyarakat Badui hidup dengan penuh kerukunan dan tolong menolong.

 

  1. Suku Sakai

Suku Sakai adalah suku yang hidup di pedalaman hutan Riau dan merupakan masyarakat keturunan Minangkabau. Suku ini menjadi salah satu suku pedalaman yang terasing di Indonesia karena kebiasaan mereka yang hidup berpindah-pindah menyusuri hutan dan tidak ada yang tahu berapa jumlah pasti masyarakat suku Sakai ini.

Suku Sakai memilih hutan yang asri sebagai tempat tinggal mereka dan bertahan hidup dengan bertani dan berladang. Namun, dengan kebiasaan masyarakat yang hidup berpindah-pindah di hutan.

Seiring semakin berkurangnya kawasan hutan akibat alih fungsi lahan hutan membuat masyarakat suku sakai kesulitan mencari tempat tinggal dan kehilangan mata pencahariannya, membuat ruang gerak suku sakai di Indonesia ini semakin terbatas. 6. Suku Polahi

Suku Polahi merupakan kelompok masyarakat nomaden atau berpindah-pindah dari hutan yang satu ke hutan lainnya dan memilih menyusuri pedalaman hutan Bolihato, Gorontalo, sebagai tempat tinggal.

Karena tinggal di kedalaman hutan belantara yang jauh dari jangkauan dunia luar, suku polahi ini termasuk suku yang jauh tertinggal dan lebih primitif dibanding suku-suku lain di pedalaman hutan Indonesia. Suku Polahi belum mengenal pakaian, sistem hari, dan agama.

  1. Suku Kubu

Suku anak dalam atau yang juga dikenal dengan nama suku Kubu merupakan salah satu suku paling terasing di Indonesia yaitu hidup di dalam hutan Taman Nasional Bukit Dua Belas (TNBD) Provinsi Jambi.

Suku ini pun masih hidup nomaden atau berpindah-pindah, juga masih dilabel primitif, mereka menganut sistem kepercayaan. Suku Anak Dalam menyembah dewa atau roh dari para leluhur.

  1. Suku Mante

Suku Mante merupakan suku pedalaman yang keberadaannya saat ini menjadi cukup misterius.  Menurut sejarahnya, Suku Mante sudah mendiami wilayah Aceh sejak ribuan tahun yang lalu.

 

Suku pedalaman ini hidup menyendiri di pedalaman hutan-hutan di Aceh dan diperkirakan mereka datang dari Campha, Kamboja.

Namun saat ini keberadaan suku Mante diperkirakan sudah punah karena sudah tidak pernah terlihat lagi. Ciri fisik Suku Mante yang menjadi keunikan mereka adalah ukuran tubuh mereka yang kecil atau biasa disebut sebagai orang kerdil.

Beberapa tahun belakangan, nama Suku Mante sempat menjadi viral. Dalam sebuah video yang beredar, tampak rombongan motor Trail menerabas hutan dan tiba-tiba muncul sesosok manusia kerdil.

  1. Suku Laut

Suku Laut atau yang biasa disebut orang laut merupakan suku pedalaman yang tinggal di daerah Kepulauan Riau. Secara umum, Suku Laut adalah berbagai kelompok yang bermukim di pulau-pulau dan di sungai-sungai Lingga, Pulau Tujuh,  dan pulau-pulau dilepas pantai.

Pada zaman dahulu, konon suku pedalaman ini berperan penting dalam kerajaan Sriwijaya, Kesultanan Johor, dan Kesultanan Malaka. Mereka bertugas menjaga selat-selat, memandu para pedagang, dan mengusir para bajak laut. Bahasa yang mereka gunakan sebagian besar adalah Bahasa Melayu

About Daeng SwaraPendidikan

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*

x

Check Also

Merdeka Belajar 16: Akselerasi dan Peningkatan Pendanaan PAUD

Jakarta,  — Suksesnya terobosan kebijakan pengelolaan dana Bantuan Operasional Sekolah ...

https://swarapendidikan.or.id/